Tampilkan postingan dengan label Kemanasih. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kemanasih. Tampilkan semua postingan
Batam kaya akan wisata baharinya dan sesungguhnya terdapat banyak pantai menjadi obyek wisata yang menonjolkan suasana dan panorama alam yang mempesona. Namun secara kasat mata, beberapa obyek wisata pantai di Batam tidak dikelola secara maksimal dan profesional. Sehingga pengunjung hanya dapat menikmati suasana pantai seadanya saja tanpa ada kesan-kesan yang istimewa. Tidak seperti obyek-obyek wisata pantai di daerah lainnya di Indonesia yang bisa dibanggakan. Obyek-obyek wisata pantai di Batam sangat jauh tertinggal dari segi kelayakan, fasilitas dan pengelolaannya. Maka tak heran, sangat banyak turis domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Batam, mayoritas hanya ingin menikmati belanjanya dengan harga barang yang murah jika dibandingkandengan kota lainnya di Indonesia. Karena, obyek-obyek wisata pantai 
di Batam hanya biasa-biasa saja.

Meskipun begitu, salah satu pantai yang dapat Anda kunjungi untuk menikmati akhir pekan bersama teman-teman maupun keluarga adalah Pantai Tanjung Pinggir namanya. Terletak di kawasan barat pulau Batam yang merupakan kecamatan Sekupang. Letak pantai ini sangat dekat pelabuhan Ferry International Sekupang. Untuk mencapai ke pantai tanjung pinggir ini, jika dari Nagoya dan Batam Centre menggunakan bus pariwisata maupun mobil pribadi hanya menghabiskan waktu 20 menit saja dengan kondisi arus lalu-lintas normal. Untuk bisa masuk ke kawasan pantai tanjung pinggir tidaklah mahal. Cukup Rp.10.000 (mobil pribadi), Rp.15.000 (bus pariwisata), Rp.5000 (sepeda Motor). Standar dan terjangkau bukan?

Meskipun di sisi jalan terdapat papan tulisan PT.Tanjung Pinggir Resort, namun sepertinya kawasan pantai tanjung pinggir hanya dikelola seadanya saja. Fasilitas yang tersedia terbilang cukup seperti lahan parkir yang luas, musholla, tenda sewa, kamar bilas bagi pengunjung yang selesai berenang, banana boat, kapal fiber sewa. Namun pengelolaannya belum maksimal karena dikelola oleh pihak swasta skala kecil yang terbentur dengan keterbatasan dana. Lalu, kenapa Pemko Batam dalam hal ini yang berkompeten adalah Dinas Pariwisata kota Batam seperti enggan untuk mengelola kawasan ini? Hanya Tuhanlah yang tahu "ada apa"? Hehehe....

Seperti yang sudah sering saya lihat di tempat-tempat wisata di kota-kota lainnya di Indonesia, pihak pemerintah setempatlah yang mengelola potensi obyek wisata yang dimiliki. Sehingga dapat menambah pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD). 
Saya melihat potensi besar dimiliki di pantai tanjung pinggir yang selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung ketika akhir pekan tiba. Sebab bisa dibilang pantai paling dekat aksesnya dengan wilayah kota Batam, ya pantai Tanjung Pinggir. Selain itu potensinya adalah dapat mempromosikan obyek wisata bahari kepada turis Singapura, Taiwan, China, Thailand dan turis mancanegara lainnya yang cukup banyak menginap di resort terdekat dengan pantai tanjung pinggir, yaitu KTM Resort. Namun, lagi-lagi Dinas Pariwisata Kota Batam seperti pura-pura tidak tahu dan terkesan menutup mata dengan potensi yang dimiliki pantai Tanjung Pinggir. Terbukti, kawasan yang sebenarnya sangat potensial untuk menambah PAD ini, dikelola seadanya saja oleh pihak swasta. 

View Singapore dilihat dari bibir pantai Tanjung Pinggir
Secara Geografis, pantai tanjung pinggir berhadapan langsung dengan Singapura. Saat cuaca sangat bagus, maka akan terlihat jelas gedung-gedung pencakar langit Singapura dan Giant Wheel. Salah satunya Gedung yang termasuk sebagai landmark Singapura yaitu Marina Bay Sands. Dari pantai tanjung pinggir, gedung kembar tiga Marina Bay Sands akan terlihat seperti sebuah kapal luar angkasa yang tersangkut di puncak gedungnya. Selain itu juga terlihat banyak kapal tangker yang sedang lego jangkar. Di sisi kiri pantai terlihat gundukan batu karang yang tetap kokoh meskipun diterjang deburan ombak pantai. Sungguh suatu panorama yang indah seperti yang bisa kita lihat pada pantai-pantai pada umumnya. 

Pasir putih sepanjang pinggir pantai terlihat cukup bersih dan lembut ketika didorong oleh desiran ombak yang menjadi irama pelengkap. Sehingga menggoda hati untuk berenang di bibir pantai dan memikat anak-anak untuk bermain pasir dan mengadakan kegiatan outbond lainnya. Pantai ini memiliki sesuatu yang sangat menarik dan tidak dijumpai di pantai-pantai lainnya di Batam. Yaitu dua telaga danau air tawar yang terdapat di sisi bagian pantai tanjung pinggir. Telaga yang pertama jaraknya hanya sekitar 10 meter saja dari pesisir pantai dan bisa digunakan oleh pengunjung yang hobby memancing ikan. Karena di telaga ini terdapat banyak ikan mujair yang bisa dipancing. Sedangkan telaga air tawar yang kedua berjarak sekitar 50 meter dari pesisir pantai dan bisa digunakan pengunjung dewasa yang suka berenang. Bagaimana..? sudahkah anda rencanakan liburan akhir pekan bersama teman-teman maupun keluarga? Semoga saja berkesan ya!




Kawah Putih. (poto courtesy of kemanasih)
Pada jaman penjajahan Belanda, Kawah Putih yang terletak di Ciwidey merupakan sebuah kawasan yang dianggap angker di dekat gunung Patuha. Masyarakat sekitar tidak berani untuk mendatangi kawasan Kawah Putih karena dianggap angker dan menyeramkan. Keangkeran gunung Patuha dengan puncaknya yang dinamakan Gunung Kapuk ini akhirnya didengar oleh ilmuwan terkemuka eropa yang saat itu tinggal di Priangan. DR. Franz Wilhelm Junghuhn namanya. Beliau mengembangkan tanaman Kina di Indonesia dan sangat disegani oleh masyarakat karena jasanya tersebut, hingga negara kita tercinta ini menjadi pengekspor kina terbesar di dunia pada abad-19 . 

Tahun 1837 Ilmuwan ini mendatangi tempat yang selama ini dianggap angker oleh masyarakat sekitar. Masyarakat menganggap tempat ini angker karena tidak ada satupun binatang yang berani melintasi kawasan ini. Lalu ilmuwan itu mengadakan penelitian di sekitar kawasan yang indah ini. Setelah diteliti, lalu ilmuwan eropa itu menjelaskan secara logika kepada masyarakat mengapa tidak ada satupun binatang yang berani melintasi kawasan kawah putih.  Sebab tak satupun binatang yang 
berani mendekati kawasan kawah putih adalah karena menghasilkan belerang yang sangat tinggi, dan mengeluarkan aroma belerang yang sangat menyengat. Jadi, kawah putih sebenarnya bukanlah sebuah kawasan yang angker. Melainkan sebaliknya adalah kawasan yang menghasilkan belerang dan menjadi salah satu kawasan yang dapat menambah pemasukan anggaran daerah (PAD).

Air danau Kawah Putih yang dapat berubah warna seperti bunglon. (poto courtesy of kemanasih)
Sejak saat itu, masyarakat sekitar mengelola kawasan kawah putih menjadi salah satu destinasi 
wisata di Ciwidey, Bandung hingga saat ini. Seluruh dunia-pun mendengar soal kawasan kawah putih yang eksotis akan keindahan panoramanya dan kekayaan bumi yang terkandung didalamnya. Terbukti kawah putih selalu ramai dikunjungi oleh turis domestik hingga turis mancanegara untuk menikmati keeksotisan panorama sekitarnya yang tidak akan kita temui di daerah lain. Panorama danau kawah yang diselimuti oleh kabut asap kawah, bentangan pasir putih dan hijaunya hutan sekitar gunung patuha membuat kita semakin kagum dengan hasil ciptaan Tuhan YME tersebut. Warna air di danau kawah putih bisa berubah warna. Saat sinar matahari sedang terik, maka air di danau kawah putih terlihat berwarna hijau kebiru-biruan. Sebaliknya jika sinar matahari sedang redup, maka air di danau terlihat berwarna putih kecoklatan. Menakjubkan bukan?

Jika anda ingin mengunjungi Kawah Putih ini jangan lupa menggunakan sweater/jacket dan masker untuk menutupi hidung supaya dapat meminimalisir aroma belerang yang menyengat. Kecuali jika badan anda berkulit tebal (anti dingin) silahkan dan boleh-boleh saja kok tanpa menggunakan sweater maupun jacket. Disekitar area wisata ini juga tersedia berbagai fasilitas umum seperti: tempat parkir yang aman, warung kopi dan warung-warung yang menjual aneka kerajinan tangan khas Ciwidey, Musholla dll. Untuk mencapai ke lokasi kawah putih, sebaiknya menempuh jalur arah Cimahi. Selain jalurnya lebih aman, tidak terlalu padat arus lalu-lintasnya dan lebih cepat aksesnya dibandingkan dengan jalur lainnya. Yaitu: dari jakarta masuk ke tol jakarta-cikampek. Lalu masuk ke jalur tol purbaleunyi menuju arah pasteur dan keluar di baros cimahi. Kemudian belok kanan untuk masuk ke jalur tol baros, belok kanan ke jalan leuwigajah di daerah nanjung kemudian terus ke arah marga asih dan melewati daerah patrol dan stadion si jalak harupat, lalu pasti melewati daerah soreang, pasir jambu dan memasuki daerah ciwidey yang merupakan rute akhir sebelum memasuki gerbang area wisata kawah putih. Dari area parkir bawah setelah pintu gerbang wisata kawah putih menggunakan kendaraan khas yang dinamakan ontang Anting dengan tarif murah meriah hanya Rp 15.000/orang PP. 

Rasa lelah selama dalam perjalanan pasti akan hilang setelah sampai di kawasan ini saat menikmati 
eksotisnya panorama kawah putih yang dulunya memiliki mitos angker. Nah, sudahkah anda masukkan kawah putih ke dalam list itenerary trip anda? selamat berpetualang!!


Dirangkum dari berbagai sumber


Mike Ruby at the top Tangkuban Perahu
Bandung sejak dulu sudah terkenal dengan pesona alamnya yang sangat eksotis. Juga banyak mengandung cerita dan kisah sejarah yang sayang dilewatkan begitu saja jika mengunjungi kota yang topografinya dikelilingi lembah dan gunung itu.

Saat kaki saya menjejak di ibukota Jawa Barat ini, pikiran langsung terbersit untuk melihat dari dekat sebuah gunung yang pernah terakhir berstatus WASPADA sekitar 2013 yang lalu karena meletus mengeluarkan gas beracun. Tangkuban Perahu. Tidak ada warga Indonesia yang tidak mengetahui sejarah gunung ini. Namun, belum tentu juga semua warga Indonesia sudah berkunjung untuk melihat panoramanya yang sangat menakjubkan itu. Saat ini 2015, gunung yang tercipta karena sebuah legenda bersejarah ini, sudah aman untuk dikunjungi.

Perjalanan saya dimulai setelah mengisi "kampung tengah (perut)" alias sarapan pagi di sebuah hotel tempat saya menginap di daerah Sukajadi, Bandung. Pagi-pagi sekali sekitar jam 06.30 Wib sebelum banyak orang lain sarapan, saya sudah menyantap sarapan pagi sepuasnya. Hehe..itung-itung untuk bekal stamina melakukan perjalanan jauh dari kota Bandung. Tujuan saya sudah memulai petualangan ini pagi-pagi sekali adalah untuk menghindari terjebak macet dalam perjalanan saat akan keluar dari kota Bandung menuju utara arah Cikole Lembang yang merupakan jalan akses menuju Gunung Tangkuban Perahu yang menjadi salah satu tempat tujuan wisata alam itu. Dengan menggunakan bus pariwisata, 30 KM perjalanan dari Bandung, lumayan membuat punggung dan pantat terasa pegal. 

Ontang Anting
Untuk sampai ke kawah gunung Tangkuban Perahu, mesti menumpang dengan kendaraan khusus yang dinamakan ontang-anting. Cukup membayar Rp.10.000, kita sudah bisa mendapatkan karcis pulang pergi ke Obyek Wisata Tangkuban Perahu. Sampai di kawasan obyeknya, kita pasti disambut oleh banyak pedagang yang menjajakan aneka dagangannya. Aroma belerang sangat menyengat hidung ketika mengunjunginya. Bagi pengunjung disarankan memakai masker tutup hidung yang bisa dibeli disekitar obyek wisata ini. Meskipun sinar matahari bersinar terik, seperti di alam pegunungan lainnya, suhu udara di sekitar Tangkuban Perahu sangat sejuk tertiup angin yang sepoi-sepoi seakan melengkapi keindahan panorama kawah Gunung Tangkuban Perahu yang sudah melegenda itu.

Disekitar lokasi juga terdapat deretan warung-warung kecil yang menyuguhkan beberapa makanan dan minuman hangat. Menyantap mie hangat yang bisa menghangatkan suhu tubuh, adalah pilihan saya. Siapa tau mie disini dengan mie di Batam ada perbedaan pikir saya waktu itu. Ternyata, mie... yah tetaplah mie. Tidak ada perbedaan rasa, aroma maupun bentuknya. Yang membedakan hanyalah cuaca dan panoramanya saja tentunya. Oya, aneka merchandise kerajinan tangan khas Tangkuban Perahu juga bisa Anda beli untuk oleh-oleh. 
Indonesia sejak dulu sudah dikenal memiliki ribuan pulau. Mulai dari pulau yang tak berpenghuni alias tak jelas, hehe.. hingga pulau eksotis yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan karena keindahan alam bawah lautnya. Bagi para traveler yang hobby snorkeling dan diving tentu sudah pernah mengunjungi beberapa tempat snorkeling di Indonesia. Nah, berikut ini merupakan 5 tempat snorkeling paling eksotis versi kemanasih.


1. Raja Ampat, Papua
Wisatawan Mancanegara sudah mengakui bahwa tempat yang satu ini tidak kalah dengan tempat wisata bahari negara Coastarica. Bagi bule yang suka surfing, Raja Ampat menjadi salah satu spot favorit mereka selain Bali.
Selain memiliki ombak yang cukup menantang untuk para surfer, juga memiliki spot yang sangat eksotis untuk snorkeling. Keindahan alam bawah lautnya sungguh merupakan pemandangan yang sangat indah.
Namun, untuk menuju ke Raja Ampat butuh merogoh kantong dalam-dalam. Mulai sekarang menabunglah untuk dapat mewujudkannya.

2. Gili Air dan Gili Meno, NTB
Nusa Tenggara Barat yang juga sangat terkenal dengan tempat-tempat wisata alamnya, Gili Air dan Gili Meno tentu sangat tepat juga bagi anda yang hobby snorkeling. Letaknya tak jauh dari Gili Trawangan yang biasanya dijadikan tempat untuk menginap bagi turis.
Pulau penghasil dollar ini juga menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia yang populasi bulenya lebih mendominasi daripada warga aslinya. Tak heran jika disana segala sesuatu untuk kebutuhan sehari-hari menggunakan dollar US. Misalnya untuk sebungkus rokok Sampoerna Mild saja bisa mencapai lima puluh ribuan. 


3. Pink Beach, NTT
Biasanya bagi para wisatawan yang ingin melihat secara dekat binatang langka yang sangat dilindungi yaitu komodo di pulau komodo, pasti singgah sejenak di pink beach yang termasuk kedalam tujuh daftar pantai terunik didunia. Konon kabarnya di seluruh dunia hanya ada tujun pantai yang pasirnya berwarna merah jambu. Yaitu Santa Cruz Island di Bermuda, Harbor Island Bahamas, Sardinia di Philipine, Dutch Carribian Island, Balos Lagoon Crete Yunani, Bonaire di Italia dan Pink Beach di NTT. Nah, bagi para snorkeler yang penasaran, siapkan budget mulai sekarang untuk bisa melihat secara langsung keunikan pulau yang satu ini.


4. Tanjung Benoa, Bali
Sekarang mari kita menyeberang ke Tanjung Benoa. Tempat yang satu ini juga menjadi spot wisata di Bali yang sayang jika terlewatkan. Ada banyak permainan keren-keren untuk menguji adrenalin seperti glassbottom dan turtle island, flying fish, water ski, jet ski, rolling donat, wake boarding, parasailing hingga scuba diving dan snorkeling. Keindahan alam bawah lautnya sudah tak diragukan lagi. Terdapat banyak sekali ikan-ikan hias dan terumbu karang yang bisa melengkapi petualangan anda sambil berselfie di bawah air.


5. Pulau Abang, Kepri
Pulau yang satu ini menjadi alternatif spot snorkeling bagi yang belum berkesempatan untuk menikmati alam bawah laut di pulau lainnya di Indonesia yang membutuhkan budget lumayan besar. 
Pulau ini dikelilingi oleh beberapa pulau kecil yang juga menjadi spot-spot snorkeling snorkeling yaitu pulau pengalap, pulau dadap, pulau hantu, pulau choi dan pulau rano. Bagi snorkeler, keindahan terumbu karang dan warna warni ikan hias di dalamnya menjadi pemandangan yang menakjubkan. 

Bagaimana, sudah terbayang tempat snorkeling yang ingin Anda kunjungi? tinggal siapkan budget, menentukan rencana kemanakah Anda akan mencoba petualangan di dalam air selain tempat-tempat yang sudah saya sebutkan tadi. 

Sumatera Barat terkenal dengan keindahan alamnya sejak dulu. Beragam pilihan bisa menjadi salah satu itinerary liburan anda. Termasuk mengunjungi Danau-danau yang ada.
Inilah tiga obyek wisata danau di Sumatera Barat:

1. Danau Singkarak
Siapa sih yang gak kenal dengan Danau yang satu ini. Danau Singkarak termasuk danau terluas di Sumatera Barat dan konon kabarnya danau ini juga menjadi danau terluas kedua di pulau sumatera setelah danau toba.
Letaknya sangat strategis yaitu di antara kota Solok dan Padang Panjang, sekitar 2 jam dari Kota Padang jika ditempuh melalui jalan darat,danau ini dikelilingi gugusan bukit barisan, jika ingin menikmati keindahan panorama Danau ini, ada beberapa titik yang perlu anda singgahi yakni di Daerah Kenagarian Kacang, Paninggahan, Malalo dan Pitalah.


2. Danau Maninjau
Danau Maninjau yang merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50 meter di atas permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km˛ dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter. Cekungannya terbentuk karena letusan Gunung yang bernama Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding. Menurut legenda di Ranah Minang, keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang Sembilan.
Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai bernama Batang Antokan. Di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang Antokan terdapat PLTA Maninjau. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal dengan nama Puncak Lawang. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari arah Bukittinggi maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 KM mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau. Danau yang satu ini terletak terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara Kota Padang, ibukota Sumatera Barat, 36 kilometer dari Bukittinggi, 27 kilometer dari Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam. 


3. Danau Atas Danau bawah
Danau kembar ini terletak di kawasan Solok yang masih merupakan daerah pegunungan sebab masih dalam kawasan area sekitar Gunung Talang. Untuk menuju kawasan danau ini Anda harus memacu kendaraan sejauh kira-kira 65 km dengan perjalanan selama 1,5 jam dari ibukota Padang. Sekitar jarak 20 km dari kota Padang, Anda akan memasuki kawasan hutan lindung Bung Hatta yang sejuk dan juga mengawali tantangan medan perjalanan. Medan tidak terlalu sulit dilewati hanya saja pemandangan sekitar yang menghadirkan sensasi sedikit menegangkan sebab berjalan di tepiah hutan lebat, kemudian ada juga jurang dan juga beberapa tikungan serta tanjakan sedikit tajam.
Selanjutnya Anda harus melanjutkan perjalanan menuju Danau di Atas yang tidak jauh dari sana untuk menikmati wisata danau yang lebih bisa dijangkau kita. Danau di Atas memang terlihat seperti di bawah karena jalurnya lebih menurun, tapi memang ternyata karena pengunjung dapat menjangkau pinggiran danau maka danau ini disebut danau di bawah. Selain itu ternyata permukaan atas danau yang terlihat sejajar dengan permukaan air Danau di bawah.
Kedalaman danau di atas yang hanya 44 meter lah yang membuat fakta menarik ini terjadi. Untuk ukuran danau, 44 meter kedalaman termasuk dalam danau yang dangkal. Hal yang bisa Anda lakukan ketika melancong di Danau di Atas adalah mengelilingi danau dengan perahu yang memang merupakan favorit wisatawan. Dengan hanya selembar uang 5 ribu rupiah saja Anda bisa menaiki perahu yang dikelola warga sekitar danau.
Bagaimana,  berminat mengunjungi ketiga danau di Sumatera Barat ini, rencanakan mulai sekarang liburan anda. 



Dari berbagai sumber











Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur Nulla fringilla purus at leo dignissim congue. Aenean sagittis diam vel enim tempus sit amet cursus nisl aliquam. Aliquam et elit eu nunc rhoncus viverra quis at felis amet cursus nisl aliquam. A Large Sub-Heading Text Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.

Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur Nulla fringilla purus at leo dignissim congue. Aenean sagittis diam vel enim tempus sit amet cursus nisl aliquam. Aliquam et elit eu nunc rhoncus viverra quis at felis amet cursus nisl aliquam.
A Large Sub-Heading Text
Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur Nulla fringilla purus at leo dignissim congue. Aenean sagittis diam vel enim tempus sit amet cursus nisl aliquam. Aliquam et elit eu nunc rhoncus viverra quis at felis amet cursus nisl aliquam.

felis amet cursus nisl aliquam.
felis amet cursus nisl aliquam.
felis amet cursus nisl aliquam.
A Large Sub-Heading TextLorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur Nulla fringilla purus at leo dignissim congue. Mauris elementum accumsan leo vel tempor. Aenean sagittis diam vel enim tempus sit amet cursus nisl aliquam.

Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur Nulla fringilla purus at leo dignissim congue. Mauris elementum accumsan leo vel tempor. Aenean sagittis diam vel enim tempus sit amet cursus nisl aliquam.A Small Sub-Heading TextLorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur Nulla fringilla purus at leo dignissim congue. Mauris elementum accumsan leo vel tempor. Aenean sagittis diam vel enim tempus. Aliquam et elit eu nunc rhoncus viverra
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit.
Ut enim ad minim veniam. Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur


Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur Nulla fringilla purus at leo dignissim congue. Aenean sagittis diam vel enim tempus sit amet cursus nisl aliquam. Aliquam et elit eu nunc rhoncus viverra quis at felis amet cursus nisl aliquam. A Large Sub-Heading Text Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.

Aliquam et elit eu nunc rhoncus viverra quis at felis amet cursus nisl aliquam. A Large Sub-Heading Text Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.

Aliquam et elit eu nunc rhoncus viverra quis at felis amet cursus nisl aliquam. A Large Sub-Heading Text Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.Aliquam et elit eu nunc rhoncus viverra quis at felis amet cursus nisl aliquam. A Large Sub-Heading Text Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.
Aliquam et elit eu nunc rhoncus viverra quis at felis amet cursus nisl aliquam. A Large Sub-Heading Text Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.
Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur Nulla fringilla purus at leo dignissim congue. Aenean sagittis diam vel enim tempus sit amet cursus nisl aliquam. Aliquam et elit eu nunc rhoncus viverra quis at felis amet cursus nisl aliquam. A Large Sub-Heading Text Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.
 
Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur Nulla fringilla purus at leo dignissim congue. Aenean sagittis diam vel enim tempus sit amet cursus nisl aliquam. Aliquam et elit eu nunc rhoncus viverra quis at felis amet cursus nisl aliquam.

A Large Sub-Heading Text

Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur Nulla fringilla purus at leo dignissim congue. Aenean sagittis diam vel enim tempus sit amet cursus nisl aliquam. Aliquam et elit eu nunc rhoncus viverra quis at felis amet cursus nisl aliquam.

  1. felis amet cursus nisl aliquam.
  2. felis amet cursus nisl aliquam.
  3. felis amet cursus nisl aliquam.

A Large Sub-Heading Text

Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur Nulla fringilla purus at leo dignissim congue. Mauris elementum accumsan leo vel tempor. Aenean sagittis diam vel enim tempus sit amet cursus nisl aliquam.

Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur Nulla fringilla purus at leo dignissim congue. Mauris elementum accumsan leo vel tempor. Aenean sagittis diam vel enim tempus sit amet cursus nisl aliquam.

A Small Sub-Heading Text

Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur Nulla fringilla purus at leo dignissim congue. Mauris elementum accumsan leo vel tempor. Aenean sagittis diam vel enim tempus. Aliquam et elit eu nunc rhoncus viverra
  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit.
  • Ut enim ad minim veniam. Lorem ipsum dosectetur adipisicing elit, sed do.
  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate another link velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry’s standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make link again with longer anchor text a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with test link the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English.

Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).

Contrary to popular belief, Lorem Ipsum is not simply random text. It has roots in a piece of classical test link here too Latin literature from 45 BC, making it over 2000 years old. Richard McClintock, a Latin professor at Hampden-Sydney College in Virginia, looked up one of the more obscure Latin words, consectetur, from a Lorem Ipsum passage, and going through the cites of the word in classical literature, discovered the undoubtable source. Lorem Ipsum comes from sections 1.10.32 and 1.10.33 of “de Finibus Bonorum et Malorum” (The Extremes of Good and Evil) by Cicero, written in 45 BC. This book is a treatise on the theory of ethics, very popular during the Renaissance. The first line of Lorem Ipsum, “Lorem ipsum dolor sit amet..”, comes from a line in section 1.10.32.